Tuesday, June 27, 2017

SEPUTAR IKAN MUJAIR


BAB I
Pendahuluan
Ikan Mujair adalah sejenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak urung ikan tersebut dinamai ‘mujair’ untuk mengenang sang penemu.
Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggrisdikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut "Java tilapia".
Ikan berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning.
Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari.
Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun.
Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. 
Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas. Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya.
Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.
Tidak mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan menimbulkan berbagai masalah baru di perairan yang didatanginya, seperti halnya di Singapura, dan di California Selatan, Amerika Serikat. Tidak luput pula adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang 'ditanami' ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.

Klasifikasi Ikan Mujair

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis mossambicus





BAB II
ISI
A.  Budidaya ikan mujair

Ø Perkembangan bisnis ikan mujair
Bisnis ikan mujair ini bisa anda lakukan dalam 3 tahap, yaitu pembibitan, pendedaran serta pembesaran. Ketika anda hendak melakukan pembibitan, maka anda harus memperhatikan kepadatan dari bibit yang ada di dalam kolam.Idealnya untuk kolam yang berukuran 2×2 meter persegi, bisa digunakan untuk menampung sekitar 1000 bibit dengan ukuran bibitnya sekitar 3-5 cm. Pada masa pembibitan ini,perawatan ikan ini juga tidak terlalu susah, karena anda bisa menggunakan pelet, sisa nasi ataupun tumbuhan hijau. Anda bisa memberinya pakan 4 kali sehari.
Ketika ikan mujair sudah berukuran sekitar 10 cm lebih baik anda pisahkan ke kolam yang lain. Idelanya dengan ukuran itu dalam kolam 2×2 meter persegi bisa digunakan untuk menampung ikan sebanyak 600-700 ekor. Dan ketika ikan mujair anda sudah berukuran sekitar 15 cm atau berumur 5 bulan, maka anda sudah bisa memanennya.
Ikan mujair ini cukup banyak diminati oleh orang, terbukti ketika mereka sedang makan di pemancingan atau restoran ikan, banyak yang memesan menu ikan mujair. Sebab harga ikan ini jauh lebih merah diandingkan dengan ikan gurameh, namun rasanya juga cukup lezat. Sehingga pasaran ikan ini bisa menjangkau semau kalangan. Dengan potensi yang masih terbuka lebar ini, maka peluang bisnis ikan mujair ini bisa anda ambil sebagai alternatif usaha yang menjanjikan.

Ø Jenis  dan sifat ikan mujair
 jenis ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah (mujarah) atau jamerah dan mujair albino.

Sifat atau ciri:
1.    Mujair merupakan ikan yang hanya bisa tumbuh dengan panjang badan hingga 40 cm. Jadi kalau panjangnya sudah mencapai 40 cm itu sudah tidak bertamba panjang lagi. Udah mentok disitu.
2.    Mujair biasanya memiliki ciri memiliki 15-17 duri (tajam) pada sisirp punggung dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari. Ukuran panjang Sirip mencapai 0,5-1 cm bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan bobot dan panjangnya.
3.    Saat bertelur ikan mujair menimpan telur yang telah di buahi di dalam mulut. Hal ini dilakukan untuk melindungi telur dari ikan lain.
4.    Ikan mujair merupakan predataor telur yang sangat berbahaya jika di tempatkan sama dengan ikan lain. Sebab ikan mujair bisa menghabisi telur ikan lain dalam sehari. Sehingga jika memelihara ikan mujair sebaiknya jangan digabung dengan ikan petelur lainya.
5.    Ikan mujair memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali.
6.    Jika dilihat dari bentunya ikan mujair memiliki tubuh gempal dan padat berisi. Ikan mujair biasanya telihat panjang kecil jika dibandingakan dengan ikan Nila.
7.    Jika dilihat dari bentuk sisiknya maka sisik ikan mujair berwarna kecoklatan, hitam dan agak abu-abu. dibagian kepala memiliki bentuk seperti kerucut dan mirip dengan kerabatnya yaitu ikan nila.
8.    Jika ditelisikp pada bagian Mata ikan mujair memiliki warna merah, agak kehitaman dan juga ada yang berwarna kecoklatan. Mata ikan mujair sama dengan ikan lainnya yaitu memiliki bentuk bulat, dan bagian tengah terdapat bundaran hitam. Selain itu, mata ikan akan ini terdapat lingkaran berwarna kekuningan, dan keputihan tergantung berapa lama umurnya. Makin tua ikan mujair mata akan  semakin kuning dan mulai berwarna hitam.


9.    Dalam sekali beproduksi ikan mujair bisa menghasilkan keturunan sekitar 100-150 benih perekornya bahkan lebih tergantung kualitas induk betinanya. Untuk mengetahui bahwa ikan mujair sudah bisa di bijahkan maka organ reproduksi betina dan jantan keluar warna kekuningan dan putih bila dipencet.
10. Bila anda memperhatikan bagian ekor dari ikan mujair maka akan berbentuk timbul dan persegii, warnanya tidak  berbeda dengan warna siripnya, dan juga dosokong oleh beberapa tulang. Selain itu, ikan ini memiliki sirip di bagian perutnya berwarna sama dengan ekor, tetapi lebih pendek.


Ø Habitat pakan dan perkembangbiakan ikan mujair

·        Habitat
Di alam Ikan mujair hidup secara berkelompok. Adapun tempat tinggalnya biasa di perairan yang tidak mengalir namun ada juga yang hidup di perairan deras, seperti di sungai.

Walaupun mujair bisa hidup dalam kolam dan aquarium, akan tetapi mereka tak akan dapat tumbuh secepat ikan lain yang hidupnya di alam terbuka. Ada pula ikan mujair yang ditebarkan di sawah pada saat musim tanam padi, benih ikan mujair akan tumbuh dan berkembang sampai ukuran konsumsi sekalian dengan panen padi, biasa ukurannya mencapai 12-15 cm.


Mujair juga termasuk ke dalam sepesies yang tahan terhadap serangan penyakit dan memiliki daya adaptasi yang tinggi. Ikan ini masuk ke dalam kelompok ikan eurihaline (bisa mentoleransi perubahan salinitas), sehingga dia bisa hidup di air payau dengan kadar salinitas tinggi.

·        Pola pertumbuhan
Ikan mujair memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat, terutama bila hidup di perairan dangkal, karena tanaman di perairan yang tidak dalam bisa tumbuh dengan cepat sehingga mendapatkan pasokan makanan yang banyak.




Ikan mujair jantan memiliki laju pertumbuhan lebih cepat hingga 40% dibandingkan dengan betina. Apalagi bila pemeliharaannya dibuat secara monosek (betina dan jantan dipisahkan). Setelah mencapai berat 200 gram, laju pertumbuhan ikan mujair akan menurun.

·        Makanan
Mujair adalah ikan bertipe omnivora (pemakan segala) yang aktif mencari mangsa pada saat hari tiba (diurnal). Saat malam, ikan mujair akan berdiam diri pada dasar perairan untuk beristirahat.


Makanan kesukaan ikan mujair adalah alga dan plankton. Mulutnya yang berukuran besar sangat membantu menghirup dan menyaring banyak plankton.


Plankton-plankton tersebut kemudian akan terperangkap oleh lendir yang dihasilkan oleh insang ikan. Lendir tersebut akan ditelan sekalian dengan plankton.


Namun, jika seandainya tidak ada planton dalam air, maka ikan mujair akan memilih makanan yang lain, seperti udang kecil/crustacea, tumbuhan air (duckweed), cacing tanah, jentik nyamuk, atau serangga air lainnya.




B.  Pembenihan dan Pembesaran ikan mujair
Ø  Pembenihan Ikan Mujair
Pembenihan ini sebaiknya tidak di lakukan, di karena sangat memakan waktu yang panjang. Sebaiknya pembenihan ikan mujair di beli di tempat pembenihan ikan terkait. Pemilihan benih harus sesuai dengan persyaratan antara lain :
·         Berasal dari indukan berkualitas.
·         Pertumbuhan cepat.
·         Tidak terserang hama dan penyakit.
·         Tidak abnormal ( cacat )
·         Memiliki gerakan yang lincah.
·         Dan warna yang sangat cerah.

Ø Hal yang diperhatikan dalam pembesaran ikan mujair
1.    Penebaran benih ; Ikan mujair sangat mudah dalam pemyediaan benih karena sifatnya yang suka kawin sehingga untuk mendapat bibit tidak perlu perlakukan khusus. Kepadatan mujair yang akan ditebar hampir sama dengan jumlah kepadatan nila atau lebih padat lagi. Waktu penebaran benih ikan mujair juga sama dengan ikan lain yaitu dipagi hari atau sore hari. Untuk mendapatkan benih selanjutnya, setelah 3 bulan panen menyisakan beberapa jantan dan betina untuk memproduksi benih secara alami sendiri. 


2.    Pemberian pakan ; ikan mujair termasuk ikan pemakan segalanya, sehingga tidak perlu perlakukan khusus dalam pemberian pakan dan mudah dalam memberi pakannya. Pada saat mujair masih anakan/ bibit biasanya diberi makanan berupa plankton atau hewan renik sedangkan dewasa makanannya berupa lumut-lumutan, daun-daunan ( kangkung, kubis atau wortel ), serangga kecil, cacing dan ikan kecil serta pelet. Pelet pabrik diberikan sebagai makan tambahan saja karena sisfat ikannya yang rakus. Bila menggunakan pakan pelet akan menghabiskan jumlah pakan yang banyak dan keuntungan yang diperoleh dalam pembesaran mujair diterpal sedikit. Pelet bisa diberikan sebagai pakan utama bila pakan dibuat sendiri dengan komposisi seimbang antara bahan baku  nabati/tumbuhan dan bahan baku hewani/hewan ditambah bahan bahu tambahan dan vitamin/ mineral. Dengan pakan buatan sendiri akan mendapakan keuntungan yang lebih besar. Pemberian pakan saat masih benih sebanyak 10-20% dari berat keseluruhan ikan yang ditebar dan setelah dewasa 5% dari berat keseluruhan ikan yang dibudidayakan. Kapan saat pemberian pakan berpindah dari 10% ke 5% dari berat biomassa? Oleh sebab itu setiap 2 minggu sekali bisa dilakukan sempling secara acak untuk menentukan jumlah dan berat ikan sebagai patokan untuk menentukan berapa jumlah pakan yang diberikan setiap harinya.





3.    Perawatan ; Mujair mampu hidup pada kondisi perairan yang kurang bagus sehingga pengontrolan air media budidaya lebih penting untuk menjaga kualitas air tetap bagus. Untuk pemeliharaan ikan mujair pada kolam terpal yakni sering terjadi yakni berkurang volume airnya sehingga hanya perlu ditambah sesuai dengan ketinggian air yang semula pada pembesaran tersebut. Hal yang perlu dilakukan, untuk mempercepat pertumbuhan ikan mujair dikolam terpal dilakukan perlakuan sebagai berikut yakni air media budidaya kolam terpal bisa diganti dua atau tiga hari sekali dengan membuang 20-30% selanjutnya diganti air yang baru yang baik. Kemudian dilakukan penyiponan untuk membersihkan.



C.  Pemeliharaan ikan mujair

Ø  Pemeliharaan Ikan Mujair

Pemeliharan ikan mujair ini di lakukan dengan mudah berupa pemberian pakan, pergantian air, hama dan penyakit dan juga penyiangan kolam (pembersihan kolam).

a. Pemberian Pakan

Pemberian pakan ikan mujair ini di lakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Pakan yang di gunakan pelet, bekatul dan juga pakan alami lainnya.

b. Pergantian Air

Pergantian air sangat penting di lakukan dengan teratur sekitar 2-3 minggu sekali. Hal ini di lakukan agar tidak terjadi penumpukan sisa makanan, yang menyebabkan berbagai penyakit yang datang di dalam kolam.
1.   Hama
1.    Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. 
Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2.    Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. 
Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3.    Kodok
Makan telur telur ikan. 
Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.
4.    Ular
Menyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

5.    Lingsang
Memakan ikan pada malam hari.
Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6.    Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

2.  Penyakit
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mujair:
1.    Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2.    Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3.    Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4.    Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
5.    Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6.    Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
7.    Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

c. hama dan penyakit

hama dan penyakit ikan mujair sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan. Oleh karena itu, harus melakukan pengendalian hama dan penyakit ini dengan cara melakukan penyuntikan, pemberian nutrisi dan merendam ikan dalam larutan.



BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Ikan mujair adalah salah satu ikan konsumsi yang dapat hidup mudah ditempattertentu. Sarana dan prasarana yang digunakan juga cukup mudah untuk didapati atau dibuat.Proses pembibitan, panen, dan lain sebagaimana juga mudah dilakukan asalkan memenuhisegal persyaratannya. Namun tidak berarti dalam pembudidayaan ikan mujair ini tidakmemerlukan koordinasi yang tepat dan pas. Karena itulah, dibutuhkan seorang manajer yangmampu memahami berbagai macam syarat dalam pembudidayaan ikan mujair ini. cara dan proses dalam pembudidayaan ikan mujair yang simple namun banyakpersyaratannya ini lah yang harus bisa dikondisikan oleh seorang manajer. Lalai sedikit sajadapat mengakibatkan penurunan kualitas ikan yang akan dihasilkan.

B.  SARAN
Walaupun proses pembudidayaan ikan mujair ini terbilang simple, namun pekerjaan initidaklah mudah. Jika bisnis ini terbilang sukses, maka para pekerja harus lebih siap untukbekerja lebih giat dan tidak melalaikan sedikitpun pekerjaan mereka. Manajer harus mampumemilih pekerja yang paham dan berkompeten di bidangnya. Manajer juga harus ahli dalammengambil keputusan secara cepat. Karena dunia bisnis adalah dunia yang penuh kejutan.Kadang hasilnya bisa diatas rata-rata, namun bisa juga turun dibawah garis modal. Manajerharus mengkondisikan segala kemungkinan. Dan harus mampu menyusun berbagai rencanacadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan









Daftar Pustaka
·         Kottelat, M.; A.J. Whitten; S.N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition (HK).
·         Nagl, S.; H. Tichy; W.E. Mayer; I.E. Samonte; B.J. McAndrew & J. Klein. 2001. Classification and Phylogenetic Relationships of African Tilapiine Fishes Inferred from Mitochondrial DNA Sequences. Molecular Phylogenetics and Evolution 20(3): 361–374.
·         Soeseno, S. 1984. Perkenalkan: Ikan (Pak) Mujair. dalam Dari Kutu sampai ke Gajah. PT Gramedia, Jakarta.

·         Whitten, A.J; M. Mustafa. 1984. Ekologi Sulawesi. Gadjah Mada Univ. Press, Yogyakarta.

Friday, October 24, 2014

Bakteri

Sejarah penemuan bakteri
Pada abad ke-17 ditemukan salah satu musuh terbesar tubuh manusia: bakteri. Penemuan ini pada akhirnya membuat orang sadar bahwa paparan terhadap mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan penyakit. Penemuan ini juga mendasari teori baru tentang antiseptik yang secara dramatis berhasil menekan angka kematian akibat pembedahan.
Antoni van Leeuwenhoek, seorang penjaga gedung paruh waktu dan penjual kain yang bekerja di Delft, Belanda, menemukan bakteri dan mikroorganisme lain dengan menggunakan mikroskop yang ia kembangkan sendiri. Lewat pengaruh temannya, seorang dokter berkebangsaan Belanda, dia diminta untuk menulis surat ke Royal Society di London, sebuah perkumpulan yang didedikasikan untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Surat ini diterjemahkan dari bahasa Belanda ke bahasa Inggris dan dipublikasikan dalam jurnal Philosophical Transactions.
Surat Leeuwenhoek yang paling terkenal dipublikasikan pada tanggal 16 Maret 1677. Dalam surat tersebut dia menggambarkan penglihatannya pada setetes air hujan lewat mikroskop. Air itu diambil dari wadah di mana air tersebut telah tergenang selama beberapa hari. Yang mengagetkan, dia melihat suatu hewan yang sangat kecil, yang sekarang dikenal sebagai protozoa, sedang berenang di dalam air. Dia juga mengamati hewan lain yang tidak bergerak sama sekali, yang sekarang disebut bakteri. Tidak ada seorang pun di Royal Society yang tahu tentang binatang-binatang kecil tersebut, yang oleh Leeuwenhoek disebut animalcules. Atas permintaan anggota Royal Society, beberapa penduduk Delft yang paling disegani diminta untuk memverifikasi penemuan Leeuwenhoek. Mereka membenarkannya, dan pada 1680, Leeuwenhoek dipilih sebagai anggota Royal Society.
Penemuan-penemuan selanjutnya membuktikan betapa pentingnya hasil kerja Leeuwenhoek, terutama sebuah temuan hebat dari ilmuwan Jerman, Robert Koch pada 1876. Koch menemukan bahwa bakteri anthrax bacillus dapat menyebabkan penyakit yang serius pada manusia. Sebelum penemuan Koch, banyak ilmuwan meragukan bahwa makhluk-makhluk mikroskopik dapat membahayakan hewan yang jauh lebih besar dan juga manusia. Pada 1882, Koch menunjukkan bahwa jenis lain bakteri, tubercle bacillus, menyebabkan tuberculosis, penemuan yang membuatnya memenangkan hadiah Nobel pada tahun 1905.
Tidak seperti Koch yang merupakan seorang dokter ketika dia menemukan temuannya, Louis Pasteur, seorang ahli kimia dan biologi berkebangsaan Prancis, sangat membenci dokter. Oleh karena itu, dia tidak mempekerjakan seorang dokter pun di laboratoriumnya. Meskipun begitu, dia sangat tertarik terhadap berbagai macam penyakit. Pasteur menemukan bahwa pembusukan disebabkan oleh mikroorganisme yang mengambang di air. Pasteur mempelajari bahwa dia dapat mencegah proses pembusukan dengan cara memanaskan substansi organik pada suhu sedang, suatu proses yang dikenal sebagai pasteurization.
Pada tahun 1865, Joseph Lister, seorang ahli bedah berkebangsaan Inggris, membaca penelitian Pasteur mengenai pembusukan. Lister pun teringat bahwa jika patah tulang ringan hampir selalu dapat disembuhkan, tidak demikian halnya dengan compound fractures (patah tulang yang menembus kulit) yang hampir selalu akan membusuk. Lister yakin bahwa proses infeksi yang berbahaya ini disebabkan oleh mikroorganisme jahat yang telah Pasteur gambarkan. Untuk menguji teori tersebut, Lister menutup luka pasiennya yang mengalami compound fractures, yang sebelumnya terpapar ke udara, dengan kain katun yang telah direndam ke dalam asam karbolat/fenol. Dia percaya bahwa asam karbolat dapat membunuh mikrorganisme yang ditularkan lewat udara.
Lister mengobati compound fractures dan luka pembedahan yang terbuka dengan asam karbolat selama 9 bulan dan dia mengamati bahwa tidak ada infeksi pada pasien bedahnya. Hasil penelitiannya yang dipublikasikan pada 1867, mendorong lahirnya antiseptik untuk pembedahan. Meskipun teknik antiseptik dari Lister ini pada awalnya ditentang oleh dokter-dokter lain, tetapi teknik tersebut segera meluas dan diterima banyak pihak, yang pada akhirnya berhasil secara drastis menurunkan angka kematian karena infeksi di ruang bedah.



Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim. Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
Ciri-Ciri Bakteri :
-          Umumnya tidak berklorofil
-          Hidupnya bebas atau sebagai parasit / patogen
-          Bentuknya beraneka ragam
-          Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron
-          Tidak mempunyai membran inti sel / prokariot
-          Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel)
-          Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan
Manfaat/Kegunaan Bakteri Yang Menguntungkan Bagi Kehidupan :
1.      Membantu menyuburkan tanah dengan menghasilkan nitrat
2.      Pengurai sisa makhluk hidup dengan pembusukan
3.      Fermentasi dalam pembuatan makanan dan minuman
4.      Penghasil obat-obatan seperti antibiotik
5.      Mengurai sampah untuk menghasilkan energi
6.      Membantu dalam pembuatan zat-zat kimia, dll
Dampak Buruk Bakteri Yang Merugikan Bagi Kehidupan Manusia:
1.      Menyebabkan penyakit bagi makhluk hidup termasuk manusia (bakteri parasit/patogen)
2.      Membusukkan makanan yang kita miliki
3.      Merusak tanaman dengan serangan penyakit yang merugikan (bakteri parasit/patogen)
4.      Menimbulkan bau yang tidak sedap hasik aktivitas pembusukan
5.      Membuat tubuh manusia kotor dipenuhi bakteri yang mengakibatkan bau badan
Macam-macam Bakteri
A.  Bakteri menguntungkan
Jika didasarkan pada sifat yang menguntungkan, maka bakteri sekurang-kurangnya dibagi atas beberapa kelompok antara lain: 
1.        Bakteri Pengurai. Kelompok bakteri ini bekerja dengan cara mengurai jasad makhluk hidup serta sisa-sisa kotoran organisme tersebut. Bakteri ini dikenal dengan nama saprofit. Ia mampu mengurai karbohidrat, protein serta senyawa organik lain menjadi gas amoniak, CO2 dan senyawa jenis lainnya yang strukturnya lebih sederhana. Kenapa bakteri ini menguntungkan? Sebab sifat “mengurainya” secara tidak langsung berperan dalam membersihkan bumi.
2.        Bakteri Nitrifikasi. Kelompok bakteri yang satu ini bisa menyusun senyawa nitrat yang berasal dari amoniak dengan sistem aerob dan berlangsung di bawah tanah. Nitrifikasi ini sendiri berlangsung dalam 2 tahap yang dikenal dengan istilah nitritasi dan juga nitratasi. Mengapa bakteri ini menguntungkan? Sebab dalam bidang pertanian, aktifitas bakteri ini bisa membantu kesuburan tanaman.
3.        Bakteri nitrogen. Kelompok bakteri ini memiliki aktifitas yang mengikat nitrogen di udara bebas dan kemudian mengubahnya menjadi senyawa sederhana yang bisa diserap tumbuha. Bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini tentu sangat menguntungkan sebab bisa mempengaruhi kualitas tanaman pertanian dan mampu mendongkrak nilai ekonominya.
4.        Bakteri Usus. Kelompok bakteri ini terdiri atas bakter-bakteri yang hidup di wilayah kolon atau usus besar manusia. Ia menguntungkan sebab membantu menyehatkan sistem pencernaan dan penyerapan makanan. Bakteri usus ini mencakup juga bakteri fermentasi yang bisa dijumpai pada sejumlah komponen makanan seperti yoghurt, mentega, terasi, kefir, asinan buah, sosis dan masih banyak lagi lainnya.
5.        Bakteri Yang Menghasilkan Anti-biotik. Jenis bakteri ini jelas menguntungkan manusia sebab ia bisa menghambat daya kerja organisme lainnya yang umumnya memiliki pengaruh buruk pada makhluk hidup termasuk manusia.
B.  Bakteri Merugikan 
Macam-macam bakteri merugikan ini antara lain:  Bakteri yang merusak makanan. Jenis bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain bakteri yang biasa dijumpai pada makanan kalengan dan makanan lain yang berubah rasa dan warna juga bentuk.
1.        Bakteri Denitrifikasi. Jenis bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini bekerja dengan cara kebalikan dari bakteri nitrogen. Ia mereduksi nitrat sehingga akan terbentuk nitrit yang kemudian berubah menjadi amoniak. Senyawa ini sendiri tidak bisa diurai oleh tumbuhan. Hal ini jelas merugikan.
2.        Bakteri Patogen. Jenis bakter yang masuk ke dalam kelompok ini adalah jenis yang menjadi biang penyebab penyakit pada makhluk hidup baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan.
C.  Berdasarkan Bentuk 
Jika dipandang dari bentuknya maka macam-macam bakteri dibagi sebagai berikut: 
1.        Bakteri kokus: yakni jenis bakteri yang bentuknya bulat menyerupai bola. Bakteri dalam kelompok ini biasanya dibagi lagi ke dalam beberapa jenis yakni bakteri monokokus (tunggal), bakteri diplokokus (dua bola berdempetan), tetrakokus (tiga bola berdempetan), dan seterusnya.
2.        Bakteri basil: yakni jenis bakteri yang bentuknya menyerupai batang. Sama seperi bakteri kokus, jenis yang ini juga dibagi ke dalam beberapa varian yakni monobasil, diplobasil dan juga streptobasil.
3.        Bakteri spirilia: yakni jenis bakteri dengan bentuk menyerupai spiral. Dibagi ke dalam beberapa jenis yakni spiral bergelombang, spiroseta atau berbentuk layaknya sekrup dan juga bakteri vibro dengan bentuk layaknya tanda baca koma.



Struktur Tubuh Bakteri








1. Flagela atau bulu cambuk
Bagian ini biasa disebut bulu cambuk, karena gerakan yang ditimbulkan seperti gerakan cambuk. Flagela tersusun atas protein kontraktil sehingga dapat berkontraksi yang berdampak gerakan ke kiri dan ke kanan. Akibat gerakan flagela ke kiri dan ke kanan yang seperti cambuk, bakteri dapat berpindah tempat sekitar 50mm/detik atau sekitar sekitar seratus kali panjang tubuhnya per detik. Berdasarkan hal tersebut, fungsi flagela adalah sebagai alat gerak bakteri.
2. Pilus atau Fimbria
Pilus atau fimbria merupakan benang-benang halus yang keluar dari dinding sel yang tersusun atas protein kontraktil dan berfungsi sebagai alat perlekatan dengan bakteri atau organisme lain (sel inangnya). Pada saat terjadi konjugasi pilus atau fimbria berfungsi sebagai saluran penghubung dalam transfer DNA.
3. Kapsula
Kapsula adalah lapisan mukus (lendir) yang melapisi sel dan terbentuk dari hasil metabolisme sel yang disekresikan. Kapsula berfungsi untuk menempel pada substrat dan memberikan perlindungan tambahan yang meliputi peningkatan daya resistensi terhadap sistem pertahanan inang. Kapsula bergelatin juga mempunyai fungsi sebagai pengikat antara sel-sel pada bakteri untuk membentuk koloni.
4. Dinding Selein
Dinding Selein yang disebut peptidoglikan atau murein. Dinding sel bersifat tebal dan kaku sehingga berfungsi sebagai untuk mempertahankan bentuk sel, memberikan perlindungan fisik/mekanis, dan menjaga agar sel tidak pecah dalam media hipertonis (lebih kental). Berdasarkan jumlah peptidoglikan dan kompleksitas penyusun dinding sel dibedakan menjadi dua , yaitu bakteri gram postif dab bakteri gram negatif. Bakteri gram positif adalah bakteri yang dindingnya banyak mengandung peptidoglikan sehingga strukturnya lebih sederhana. Sedangkan bakteri gram negatif dindingnya hanya sedikit mengandung peptidoglikan sehingga strukturnya menjadi lebih kompleks karena bagian luarnya tersusun atas lipoposakarida.
5. Membran Plasma
Membran plasma merupakan selaput tipis yang tersusun atas molekul lipoprotein yaitu gabungan antara molekul lipid (lemak) dan protein. Membran plasma terdapat dibagain dalam dari dinding sel bakteri. Membran plasma bersifat tipis, elastis dan selektif permiabel. Fungsi membran untuk melindungi organ sel dari lingkungan, emngontrol pertukaran zat antara sel dan lingkungannya.
6. Mesosom
Mesosom secara komparatif pada sel eukariotik disebut retikulum endoplasma. Mesosom merupakan struktur membran yang membentuk lipatan yang terdapat di dalam sitoplasma. Mesosom merupakan hasil perluasan membran plasma ke arah sitoplasma sehingga dapat menjadi penghubung antara sitoplasma dengan dinding sel. Fungsinya adalah sebagai tempat perpisahan DNA dan pembentukan dinding sel baru serta transportasi intraseluler.
7. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat dalam sel. Sitoplasma merupakan bagian terbesar atas sel yang tersusun atas air, senyawa organik, dan anorganik. Sitoplasma berfungsi sebagai media tempat organel-organel dan juga untuk melindungi organel dari benturan-benturan
8. Ribosom
Ribosom adalah organel sel bakteri yang melayang di sitoplasma. Ribosom tersusun atas molekul protein dan RNA. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Protein yang disintesis oleh Ribosom berupa protein struktural berupa membran sel dan protein fungsional yang berupa enzim yang dibutuhkan dalam metabolisme.
9. Region Nukleoid
Bakteri tidak mempunyai inti sel sejati (nukelus), tetapi mempunyai bagian yang menyerupai inti, yaitu region nukleoid. Region Nukleoid tampak berwarna kurang dapat dibandingkan dengan sitoplasma. Dalam region nukleoid terdapat molekul DNA beruntai ganda yang melingkar seperti cincin (sirkuler). Jumlah DNA bakteri rata-rata sekitar seperseribu dari DNA sel prokariotik. DNA untai ganda ini membentuk bangunan mirip kromosom pada sel eukariotik sehingga disebut gonophore. DNA bakteri berfungsi untuk mengendalikan aktivitas sel dan untuk aktivitas reproduksi sel bakteri.
10. DNA sirkuler = plasmit (materi genetik)
Bakteri tidak mempunyai inti sel sejati (nukelus), tetapi mempunyai bagian yang menyerupai inti, yaitu nukleoid. Di dalam nukleoid terdapat molekul DNA tunggal yang melingkar (sirkuler). DNA sirkuler pada bakteri ini dapat dimanfaatkan DNA dari organisme lain dalam teknologi rekayasa genetika maka karena perannya ini DNA sirkuler bakteri sering disebut Plasmid.
11. Lembar Fotosintetik
Khusus pada bakteri yang berfotosintesis, terdapat pelipatan membran ke arah sitoplasma yang disebut sebagai lembar fotosintesik. Lembar ini, berfungsi untuk fotosintetik. Contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan tersebut.
12. Endospora

Bakteri ada yang dapat membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan cara banteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh proses masak biasa. Spora mati diatas suhu 120 derajat celcius. Jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sediakala.