Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam setiap
masyarakat manusia. Cepat atau lambat, manusia atau masyarakat akan mengalami
perubahan. Perubahan dalam masyarakat akan terus berlangsung seiring dengan
perjalanan waktu.
1. Perubahan dalam sejarah
Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus
bergerak seiring dengan perjalanan kehidupan masyarakat. Heraclitus mengatakan
“Panta rei”, artinya tidak ada yang tidak berubah, semuanya mengalir,
masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah. Wertheim, menuliskan, History
is a continuity and change (Sejarah adalah peristiwa yang berkesinambungan
dan perubahan).
Perkembangan kehidupan dalam masyarakat ada yang berlangsung lambat dan ada
yang cepat. Arah perubahan dibedakan atas keadaan yang lebih baik (progres) dan
keadaan yang lebih buruk (regres).
2. Berkelanjutan dalam sejarah
Dalam mempelajari sejarah, rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa
yang berkelanjutan. Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari
kehidupan masa lampau, sekarang dan masa mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri
sendiri dan tidak terpisahkan dari peristiwa lain.
Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai
penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa
sekarang, dan masa depan. Hal ini sejalan dengan Arnold J. Toynbee yang
mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari masa lampau, untuk
membangun masa depan (to study history is to study the past to build the
future).
Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain
yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan
konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan,
keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi
gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain.
Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang
kompleks. Misalnya adalah perkembangan demokrasi di Amerika yang mengikuti
perkembangan kota. Pada awalnya masyarakat di Amerika tinggal di kota-kota
kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh dewan-dewan kota, tempat orang
berkumpul. Dari kota-kota kecil mengalami proses menjadi kota-kota besar hingga
menjadi kota metropolitan. Di sini, demokrasi berkembang mengikuti perkembangan
kota. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi
lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial, kebijakan pemerintah
kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam menarik upeti raja
taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi. Sementara itu disebut pengulangan
apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa
berikutnya, misalnya menjelang presiden Soekarno jatuh dari kekuasaannya pada
tahun 1960-an banyak terjadi aksi dan demonstrasi, khususnya yang dilakukan
oleh para mahasiswa. Demikian halnya menjelang presiden Soeharto jatuh pada
1998, juga banyak terjadi aksi dan demonstrasi. Sedangkan dikatakan perubahan apabila
dalam masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang
relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar.
Misalnya gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan
dari gerakan romantik di Eropa.
Berhubungan dengan konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan manusia pada
masa lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Namun, masa
lalu bukanlah suatu masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka
dan berkesinambungan sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa
lalu itu sendiri. Segala hal yang terjadi di masa lalu dapat dijadikan acuan
untuk bertindak di masa kini dan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa
datang.
1. Faktor Intern
Ada beberapa faktor yang bersumber dalam
masyarakat itu sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, yaitu
perubahan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan
pemberontakan.
a. Perubahan Penduduk
Perubahan penduduk berarti bertambah atau
berkurangnya penduduk dalam suatu masyarakat. Hal itu bisa disebabkan oleh
adanya kelahiran dan kematian, namun juga bisa karena adanya perpindahan
penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan urbanisasi
dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju, serta
berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan. Akibatnya terjadi
perubahan dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan
kelas sosial.
b. Penemuan-Penemuan Baru
Seiring dengan perkembangan zaman,
kebutuhan manusia akan barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena
itu berbagai penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau
memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Penemuan baru yang
menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi proses discovery, invention, dan
inovasi.
1) Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh
individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa
alat-alat baru ataupun ide-ide baru.
2) Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery,
sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau
difungsikan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah
mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di
masyarakat.
3) Inovasi atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang
meliputi suatu penemuan unsur baru serta jalannya unsur baru dari diterima,
dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat. Suatu
penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imaterial) maupun jasmaniah (material)
mempunyai pengaruh bermacam-macam. Biasanya pengaruh itu mempunyai pola sebagai
berikut.
1)
Suatu penemuan baru menyebabkan
perubahan dalam bidang tertentu, namun akibatnya memancar ke bidang lainnya.
Contohnya penemuan handphone yang menyebabkan perubahan di bidang komunikasi,
interaksi sosial, status sosial, dan lain-lain.
2)
Suatu penemuan baru menyebabkan
perubahan yang menjalar dari satu lembaga ke lembaga yang lain. Contohnya
penemuan internet yang membawa akibat pada perubahan terhadap pengetahuan, pola
pikir, dan tindakan masyarakat.
3)
Beberapa jenis penemuan baru dapat
mengakibatkan satu jenis perubahan. Contohnya penemuan internet, e-mail,
televisi, dan radio menyebabkan perubahan pada bidang informasi dan komunikasi.
4) Penemuan baru dalam hal kebudayaan rohaniah
(ideologi, kepercayaan, sistem hukum, dan sebagainya) berpengaruh terhadap
lembaga kemasyarakatan, adat istiadat, maupun pola perilaku sosial. Contohnya
pemahaman dan kesadaran akan nasionalisme oleh orangorang Indonesia yang
belajar di luar negeri pada awal abad ke-20, mendorong lahirnya gerakan-gerakan
yang menginginkan kemerdekaan politik dan lembaga-lembaga sosial baru yang
bersifat nasional.
c. `Konflik
dalam Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian disadari dapat
memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang
justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, maka biasanya
terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
Contohnya konflik antarteman di sekolah. Konflik dapat merubah kepribadian
orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya jadi murung, pendiam, tidak mau
bergaul, dan lain-lain. Namun apabila orang-orang yang terlibat konflik sadar
akan hal itu, maka mereka akan berusaha untuk memperbaiki keadaan itu agar
lebih baik dari sebelumnya.
d. Pemberontakan
(Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat
Revolusi di Indonesia pada 17 Agustus 1945
mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Hal itu
diikuti dengan berbagai perubahan mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial,
sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.
2. Faktor Ekstern
Dengan melakukan interaksi sosial, banyak
pengaruhpengaruh dari luar masyarakat kita yang mendorong terjadinya perubahan
sosial. Faktor-faktor ekstern yang menyebabkan perubahan sosial adalah sebagai
berikut.
a. Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat
Berubah
Bagi manusia, alam mempunyai makna yang
sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya alam mempunyai nilai estetika yang
mendorong manusia untuk cinta pada alam, alam sebagai sumber penyediaan
bahan-bahan makanan dan pakaian, serta alam menjadi sumber kesehatan,
keindahan, dan hiburan atau rekreasi.
Mengingat pentingnya alam bagi kehidupan manusia,
maka sudah seharusnyalah kita menjalin keserasian hubungan dengan alam yang ada
di sekitar kita agar tetap terjaga kelestariannya. Namun apa yang terjadi?
Tidak jarang tindakan manusia justru mengakibatkan munculnya kerusakan alam.
Misalnya tindakan manusia menebang hutan secara liar. Tindakan tersebut dapat
menimbulkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan karena terjadinya
pengikisan tanah oleh air hujan (erosi). Akibatnya banyak masyarakat yang
kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum lainnya.
b. Peperangan
Peperangan yang terjadi antara negara yang satu
dengan negara yang lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat
mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan
unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan,
teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan).
Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang karena
biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-nilai, budaya,
cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya kepada negara tersebut.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat
lain adalah sebagai berikut.
1) Apabila terjadi hubungan primer, maka akan
terjadi pengaruh timbal balik. Di samping dipengaruhi, suatu masyarakat akan
memengaruhi masyarakat lain.
2) Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui
sarana komunikasi massa seperti radio, televisi, majalah atau surat kabar.
Dalam hal ini pengaruh kebudayaan hanya terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari
masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa tersebut.
3) Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak
kebudayaan mempunyai taraf kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru
cultural animosity, yaitu keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan
berbeda dan saling hidup berdampingan itu saling menolak pengaruh kebudayaan
satu terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa
lalunya mempunyai konflik fisik ataupun nonfisik.
4) Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya
mempunyai taraf yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi
(peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan
yang masih rendah.