Tuesday, June 27, 2017

SEPUTAR IKAN MUJAIR


BAB I
Pendahuluan
Ikan Mujair adalah sejenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak urung ikan tersebut dinamai ‘mujair’ untuk mengenang sang penemu.
Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggrisdikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut "Java tilapia".
Ikan berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning.
Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari.
Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun.
Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. 
Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas. Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya.
Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.
Tidak mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan menimbulkan berbagai masalah baru di perairan yang didatanginya, seperti halnya di Singapura, dan di California Selatan, Amerika Serikat. Tidak luput pula adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang 'ditanami' ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.

Klasifikasi Ikan Mujair

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis mossambicus





BAB II
ISI
A.  Budidaya ikan mujair

Ø Perkembangan bisnis ikan mujair
Bisnis ikan mujair ini bisa anda lakukan dalam 3 tahap, yaitu pembibitan, pendedaran serta pembesaran. Ketika anda hendak melakukan pembibitan, maka anda harus memperhatikan kepadatan dari bibit yang ada di dalam kolam.Idealnya untuk kolam yang berukuran 2×2 meter persegi, bisa digunakan untuk menampung sekitar 1000 bibit dengan ukuran bibitnya sekitar 3-5 cm. Pada masa pembibitan ini,perawatan ikan ini juga tidak terlalu susah, karena anda bisa menggunakan pelet, sisa nasi ataupun tumbuhan hijau. Anda bisa memberinya pakan 4 kali sehari.
Ketika ikan mujair sudah berukuran sekitar 10 cm lebih baik anda pisahkan ke kolam yang lain. Idelanya dengan ukuran itu dalam kolam 2×2 meter persegi bisa digunakan untuk menampung ikan sebanyak 600-700 ekor. Dan ketika ikan mujair anda sudah berukuran sekitar 15 cm atau berumur 5 bulan, maka anda sudah bisa memanennya.
Ikan mujair ini cukup banyak diminati oleh orang, terbukti ketika mereka sedang makan di pemancingan atau restoran ikan, banyak yang memesan menu ikan mujair. Sebab harga ikan ini jauh lebih merah diandingkan dengan ikan gurameh, namun rasanya juga cukup lezat. Sehingga pasaran ikan ini bisa menjangkau semau kalangan. Dengan potensi yang masih terbuka lebar ini, maka peluang bisnis ikan mujair ini bisa anda ambil sebagai alternatif usaha yang menjanjikan.

Ø Jenis  dan sifat ikan mujair
 jenis ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah (mujarah) atau jamerah dan mujair albino.

Sifat atau ciri:
1.    Mujair merupakan ikan yang hanya bisa tumbuh dengan panjang badan hingga 40 cm. Jadi kalau panjangnya sudah mencapai 40 cm itu sudah tidak bertamba panjang lagi. Udah mentok disitu.
2.    Mujair biasanya memiliki ciri memiliki 15-17 duri (tajam) pada sisirp punggung dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari. Ukuran panjang Sirip mencapai 0,5-1 cm bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan bobot dan panjangnya.
3.    Saat bertelur ikan mujair menimpan telur yang telah di buahi di dalam mulut. Hal ini dilakukan untuk melindungi telur dari ikan lain.
4.    Ikan mujair merupakan predataor telur yang sangat berbahaya jika di tempatkan sama dengan ikan lain. Sebab ikan mujair bisa menghabisi telur ikan lain dalam sehari. Sehingga jika memelihara ikan mujair sebaiknya jangan digabung dengan ikan petelur lainya.
5.    Ikan mujair memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali.
6.    Jika dilihat dari bentunya ikan mujair memiliki tubuh gempal dan padat berisi. Ikan mujair biasanya telihat panjang kecil jika dibandingakan dengan ikan Nila.
7.    Jika dilihat dari bentuk sisiknya maka sisik ikan mujair berwarna kecoklatan, hitam dan agak abu-abu. dibagian kepala memiliki bentuk seperti kerucut dan mirip dengan kerabatnya yaitu ikan nila.
8.    Jika ditelisikp pada bagian Mata ikan mujair memiliki warna merah, agak kehitaman dan juga ada yang berwarna kecoklatan. Mata ikan mujair sama dengan ikan lainnya yaitu memiliki bentuk bulat, dan bagian tengah terdapat bundaran hitam. Selain itu, mata ikan akan ini terdapat lingkaran berwarna kekuningan, dan keputihan tergantung berapa lama umurnya. Makin tua ikan mujair mata akan  semakin kuning dan mulai berwarna hitam.


9.    Dalam sekali beproduksi ikan mujair bisa menghasilkan keturunan sekitar 100-150 benih perekornya bahkan lebih tergantung kualitas induk betinanya. Untuk mengetahui bahwa ikan mujair sudah bisa di bijahkan maka organ reproduksi betina dan jantan keluar warna kekuningan dan putih bila dipencet.
10. Bila anda memperhatikan bagian ekor dari ikan mujair maka akan berbentuk timbul dan persegii, warnanya tidak  berbeda dengan warna siripnya, dan juga dosokong oleh beberapa tulang. Selain itu, ikan ini memiliki sirip di bagian perutnya berwarna sama dengan ekor, tetapi lebih pendek.


Ø Habitat pakan dan perkembangbiakan ikan mujair

·        Habitat
Di alam Ikan mujair hidup secara berkelompok. Adapun tempat tinggalnya biasa di perairan yang tidak mengalir namun ada juga yang hidup di perairan deras, seperti di sungai.

Walaupun mujair bisa hidup dalam kolam dan aquarium, akan tetapi mereka tak akan dapat tumbuh secepat ikan lain yang hidupnya di alam terbuka. Ada pula ikan mujair yang ditebarkan di sawah pada saat musim tanam padi, benih ikan mujair akan tumbuh dan berkembang sampai ukuran konsumsi sekalian dengan panen padi, biasa ukurannya mencapai 12-15 cm.


Mujair juga termasuk ke dalam sepesies yang tahan terhadap serangan penyakit dan memiliki daya adaptasi yang tinggi. Ikan ini masuk ke dalam kelompok ikan eurihaline (bisa mentoleransi perubahan salinitas), sehingga dia bisa hidup di air payau dengan kadar salinitas tinggi.

·        Pola pertumbuhan
Ikan mujair memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat, terutama bila hidup di perairan dangkal, karena tanaman di perairan yang tidak dalam bisa tumbuh dengan cepat sehingga mendapatkan pasokan makanan yang banyak.




Ikan mujair jantan memiliki laju pertumbuhan lebih cepat hingga 40% dibandingkan dengan betina. Apalagi bila pemeliharaannya dibuat secara monosek (betina dan jantan dipisahkan). Setelah mencapai berat 200 gram, laju pertumbuhan ikan mujair akan menurun.

·        Makanan
Mujair adalah ikan bertipe omnivora (pemakan segala) yang aktif mencari mangsa pada saat hari tiba (diurnal). Saat malam, ikan mujair akan berdiam diri pada dasar perairan untuk beristirahat.


Makanan kesukaan ikan mujair adalah alga dan plankton. Mulutnya yang berukuran besar sangat membantu menghirup dan menyaring banyak plankton.


Plankton-plankton tersebut kemudian akan terperangkap oleh lendir yang dihasilkan oleh insang ikan. Lendir tersebut akan ditelan sekalian dengan plankton.


Namun, jika seandainya tidak ada planton dalam air, maka ikan mujair akan memilih makanan yang lain, seperti udang kecil/crustacea, tumbuhan air (duckweed), cacing tanah, jentik nyamuk, atau serangga air lainnya.




B.  Pembenihan dan Pembesaran ikan mujair
Ø  Pembenihan Ikan Mujair
Pembenihan ini sebaiknya tidak di lakukan, di karena sangat memakan waktu yang panjang. Sebaiknya pembenihan ikan mujair di beli di tempat pembenihan ikan terkait. Pemilihan benih harus sesuai dengan persyaratan antara lain :
·         Berasal dari indukan berkualitas.
·         Pertumbuhan cepat.
·         Tidak terserang hama dan penyakit.
·         Tidak abnormal ( cacat )
·         Memiliki gerakan yang lincah.
·         Dan warna yang sangat cerah.

Ø Hal yang diperhatikan dalam pembesaran ikan mujair
1.    Penebaran benih ; Ikan mujair sangat mudah dalam pemyediaan benih karena sifatnya yang suka kawin sehingga untuk mendapat bibit tidak perlu perlakukan khusus. Kepadatan mujair yang akan ditebar hampir sama dengan jumlah kepadatan nila atau lebih padat lagi. Waktu penebaran benih ikan mujair juga sama dengan ikan lain yaitu dipagi hari atau sore hari. Untuk mendapatkan benih selanjutnya, setelah 3 bulan panen menyisakan beberapa jantan dan betina untuk memproduksi benih secara alami sendiri. 


2.    Pemberian pakan ; ikan mujair termasuk ikan pemakan segalanya, sehingga tidak perlu perlakukan khusus dalam pemberian pakan dan mudah dalam memberi pakannya. Pada saat mujair masih anakan/ bibit biasanya diberi makanan berupa plankton atau hewan renik sedangkan dewasa makanannya berupa lumut-lumutan, daun-daunan ( kangkung, kubis atau wortel ), serangga kecil, cacing dan ikan kecil serta pelet. Pelet pabrik diberikan sebagai makan tambahan saja karena sisfat ikannya yang rakus. Bila menggunakan pakan pelet akan menghabiskan jumlah pakan yang banyak dan keuntungan yang diperoleh dalam pembesaran mujair diterpal sedikit. Pelet bisa diberikan sebagai pakan utama bila pakan dibuat sendiri dengan komposisi seimbang antara bahan baku  nabati/tumbuhan dan bahan baku hewani/hewan ditambah bahan bahu tambahan dan vitamin/ mineral. Dengan pakan buatan sendiri akan mendapakan keuntungan yang lebih besar. Pemberian pakan saat masih benih sebanyak 10-20% dari berat keseluruhan ikan yang ditebar dan setelah dewasa 5% dari berat keseluruhan ikan yang dibudidayakan. Kapan saat pemberian pakan berpindah dari 10% ke 5% dari berat biomassa? Oleh sebab itu setiap 2 minggu sekali bisa dilakukan sempling secara acak untuk menentukan jumlah dan berat ikan sebagai patokan untuk menentukan berapa jumlah pakan yang diberikan setiap harinya.





3.    Perawatan ; Mujair mampu hidup pada kondisi perairan yang kurang bagus sehingga pengontrolan air media budidaya lebih penting untuk menjaga kualitas air tetap bagus. Untuk pemeliharaan ikan mujair pada kolam terpal yakni sering terjadi yakni berkurang volume airnya sehingga hanya perlu ditambah sesuai dengan ketinggian air yang semula pada pembesaran tersebut. Hal yang perlu dilakukan, untuk mempercepat pertumbuhan ikan mujair dikolam terpal dilakukan perlakuan sebagai berikut yakni air media budidaya kolam terpal bisa diganti dua atau tiga hari sekali dengan membuang 20-30% selanjutnya diganti air yang baru yang baik. Kemudian dilakukan penyiponan untuk membersihkan.



C.  Pemeliharaan ikan mujair

Ø  Pemeliharaan Ikan Mujair

Pemeliharan ikan mujair ini di lakukan dengan mudah berupa pemberian pakan, pergantian air, hama dan penyakit dan juga penyiangan kolam (pembersihan kolam).

a. Pemberian Pakan

Pemberian pakan ikan mujair ini di lakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Pakan yang di gunakan pelet, bekatul dan juga pakan alami lainnya.

b. Pergantian Air

Pergantian air sangat penting di lakukan dengan teratur sekitar 2-3 minggu sekali. Hal ini di lakukan agar tidak terjadi penumpukan sisa makanan, yang menyebabkan berbagai penyakit yang datang di dalam kolam.
1.   Hama
1.    Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. 
Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2.    Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. 
Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3.    Kodok
Makan telur telur ikan. 
Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.
4.    Ular
Menyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

5.    Lingsang
Memakan ikan pada malam hari.
Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6.    Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

2.  Penyakit
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mujair:
1.    Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2.    Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3.    Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4.    Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
5.    Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6.    Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
7.    Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

c. hama dan penyakit

hama dan penyakit ikan mujair sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan. Oleh karena itu, harus melakukan pengendalian hama dan penyakit ini dengan cara melakukan penyuntikan, pemberian nutrisi dan merendam ikan dalam larutan.



BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Ikan mujair adalah salah satu ikan konsumsi yang dapat hidup mudah ditempattertentu. Sarana dan prasarana yang digunakan juga cukup mudah untuk didapati atau dibuat.Proses pembibitan, panen, dan lain sebagaimana juga mudah dilakukan asalkan memenuhisegal persyaratannya. Namun tidak berarti dalam pembudidayaan ikan mujair ini tidakmemerlukan koordinasi yang tepat dan pas. Karena itulah, dibutuhkan seorang manajer yangmampu memahami berbagai macam syarat dalam pembudidayaan ikan mujair ini. cara dan proses dalam pembudidayaan ikan mujair yang simple namun banyakpersyaratannya ini lah yang harus bisa dikondisikan oleh seorang manajer. Lalai sedikit sajadapat mengakibatkan penurunan kualitas ikan yang akan dihasilkan.

B.  SARAN
Walaupun proses pembudidayaan ikan mujair ini terbilang simple, namun pekerjaan initidaklah mudah. Jika bisnis ini terbilang sukses, maka para pekerja harus lebih siap untukbekerja lebih giat dan tidak melalaikan sedikitpun pekerjaan mereka. Manajer harus mampumemilih pekerja yang paham dan berkompeten di bidangnya. Manajer juga harus ahli dalammengambil keputusan secara cepat. Karena dunia bisnis adalah dunia yang penuh kejutan.Kadang hasilnya bisa diatas rata-rata, namun bisa juga turun dibawah garis modal. Manajerharus mengkondisikan segala kemungkinan. Dan harus mampu menyusun berbagai rencanacadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan









Daftar Pustaka
·         Kottelat, M.; A.J. Whitten; S.N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition (HK).
·         Nagl, S.; H. Tichy; W.E. Mayer; I.E. Samonte; B.J. McAndrew & J. Klein. 2001. Classification and Phylogenetic Relationships of African Tilapiine Fishes Inferred from Mitochondrial DNA Sequences. Molecular Phylogenetics and Evolution 20(3): 361–374.
·         Soeseno, S. 1984. Perkenalkan: Ikan (Pak) Mujair. dalam Dari Kutu sampai ke Gajah. PT Gramedia, Jakarta.

·         Whitten, A.J; M. Mustafa. 1984. Ekologi Sulawesi. Gadjah Mada Univ. Press, Yogyakarta.