Pendahuluan
Ikan Mujair adalah
sejenis ikan air tawar yang
biasa dikonsumsi. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan
di Indonesia pertama
kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai
selatan Blitar, Jawa Timur pada
tahun 1939.Meski
masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di
selatan Blitar,
tak urung ikan tersebut dinamai ‘mujair’ untuk mengenang sang penemu.
Nama
ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggrisdikenal
sebagai Mozambique tilapia,
atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut "Java
tilapia".
Ikan
berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah
sekitar 40 cm.
Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning.
Sirip
punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari
(duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12
jari-jari.
Ikan
mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas),
sehingga dapat hidup di air payau.
Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi
setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun.
Mujair
juga sangat peridi.
Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak
setiap 1½ bulan sekali.
Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam
mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas.
Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan
anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya.
Dengan
demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan
ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan
aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.
Tidak
mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan
menimbulkan berbagai masalah baru di perairan yang didatanginya, seperti halnya
di Singapura,
dan di California Selatan, Amerika Serikat.
Tidak luput pula adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang
'ditanami' ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.
Klasifikasi Ikan Mujair
Kingdom
: Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Ordo :
Perciformes
Famili
: Cichlidae
Genus :
Oreochromis
Spesies
: Oreochromis mossambicus
BAB II
ISI
A. Budidaya
ikan mujair
Ø
Perkembangan bisnis ikan mujair
Bisnis ikan mujair ini bisa
anda lakukan dalam 3 tahap, yaitu pembibitan, pendedaran serta pembesaran.
Ketika anda hendak melakukan pembibitan, maka anda harus memperhatikan
kepadatan dari bibit yang ada di dalam kolam.Idealnya untuk kolam yang
berukuran 2×2 meter persegi, bisa digunakan untuk menampung sekitar 1000 bibit
dengan ukuran bibitnya sekitar 3-5 cm. Pada masa pembibitan ini,perawatan ikan
ini juga tidak terlalu susah, karena anda bisa menggunakan pelet, sisa nasi
ataupun tumbuhan hijau. Anda bisa memberinya pakan 4 kali sehari.
Ketika ikan mujair sudah
berukuran sekitar 10 cm lebih baik anda pisahkan ke kolam yang lain. Idelanya
dengan ukuran itu dalam kolam 2×2 meter persegi bisa digunakan untuk menampung
ikan sebanyak 600-700 ekor. Dan ketika ikan mujair anda sudah berukuran sekitar
15 cm atau berumur 5 bulan, maka anda sudah bisa memanennya.
Ikan mujair ini cukup
banyak diminati oleh orang, terbukti ketika mereka sedang makan di pemancingan
atau restoran ikan, banyak yang memesan menu ikan mujair. Sebab harga ikan ini
jauh lebih merah diandingkan dengan ikan gurameh, namun rasanya juga cukup
lezat. Sehingga pasaran ikan ini bisa menjangkau semau kalangan. Dengan potensi
yang masih terbuka lebar ini, maka peluang bisnis ikan mujair ini bisa anda
ambil sebagai alternatif usaha yang menjanjikan.
Ø
Jenis dan sifat ikan mujair
jenis
ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah (mujarah) atau
jamerah dan mujair albino.
Sifat atau ciri:
1. Mujair
merupakan ikan yang hanya bisa tumbuh dengan panjang badan hingga 40 cm. Jadi
kalau panjangnya sudah mencapai 40 cm itu sudah tidak bertamba panjang lagi.
Udah mentok disitu.
2. Mujair biasanya
memiliki ciri memiliki 15-17 duri (tajam) pada sisirp punggung dan 10-13
jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12
jari-jari. Ukuran panjang Sirip mencapai 0,5-1 cm bahkan lebih tergantung
dengan pertumbuhan bobot dan panjangnya.
3. Saat bertelur
ikan mujair menimpan telur yang telah di buahi di dalam mulut. Hal ini
dilakukan untuk melindungi telur dari ikan lain.
4. Ikan mujair
merupakan predataor telur yang sangat berbahaya jika di tempatkan sama dengan
ikan lain. Sebab ikan mujair bisa menghabisi telur ikan lain dalam sehari.
Sehingga jika memelihara ikan mujair sebaiknya jangan digabung dengan ikan
petelur lainya.
5. Ikan mujair
memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa
kecepatannya ini akan menurun. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3
bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali.
6. Jika dilihat
dari bentunya ikan mujair memiliki tubuh gempal dan padat berisi. Ikan mujair biasanya
telihat panjang kecil jika dibandingakan dengan ikan Nila.
7. Jika dilihat
dari bentuk sisiknya maka sisik ikan mujair berwarna kecoklatan, hitam dan
agak abu-abu. dibagian kepala memiliki bentuk seperti kerucut dan mirip dengan
kerabatnya yaitu ikan nila.
8. Jika ditelisikp
pada bagian Mata ikan mujair memiliki warna merah, agak kehitaman dan juga
ada yang berwarna kecoklatan. Mata ikan mujair sama dengan ikan lainnya yaitu
memiliki bentuk bulat, dan bagian tengah terdapat bundaran hitam. Selain itu, mata
ikan akan ini terdapat lingkaran berwarna kekuningan, dan keputihan tergantung
berapa lama umurnya. Makin tua ikan mujair mata akan semakin kuning dan
mulai berwarna hitam.
9. Dalam sekali
beproduksi ikan mujair bisa menghasilkan keturunan sekitar 100-150 benih
perekornya bahkan lebih tergantung kualitas induk betinanya. Untuk mengetahui
bahwa ikan mujair sudah bisa di bijahkan maka organ reproduksi betina dan
jantan keluar warna kekuningan dan putih bila dipencet.
10. Bila anda
memperhatikan bagian ekor dari ikan mujair maka akan berbentuk timbul dan
persegii, warnanya tidak berbeda dengan warna siripnya, dan juga dosokong
oleh beberapa tulang. Selain itu, ikan ini memiliki sirip di bagian perutnya
berwarna sama dengan ekor, tetapi lebih pendek.
Ø
Habitat pakan dan perkembangbiakan
ikan mujair
·
Habitat
Di alam Ikan mujair
hidup secara berkelompok. Adapun tempat tinggalnya biasa di perairan yang tidak
mengalir namun ada juga yang hidup di perairan deras, seperti di sungai.
Walaupun mujair bisa
hidup dalam kolam dan aquarium, akan tetapi mereka tak akan dapat tumbuh
secepat ikan lain yang hidupnya di alam terbuka. Ada pula ikan mujair yang
ditebarkan di sawah pada saat musim tanam padi, benih ikan mujair akan tumbuh
dan berkembang sampai ukuran konsumsi sekalian dengan panen padi, biasa
ukurannya mencapai 12-15 cm.
Mujair juga termasuk
ke dalam sepesies yang tahan terhadap serangan penyakit dan memiliki daya
adaptasi yang tinggi. Ikan ini masuk ke dalam kelompok ikan eurihaline (bisa
mentoleransi perubahan salinitas), sehingga dia bisa hidup di air payau dengan
kadar salinitas tinggi.
·
Pola pertumbuhan
Ikan mujair memiliki
tingkat pertumbuhan yang sangat cepat, terutama bila hidup di perairan dangkal,
karena tanaman di perairan yang tidak dalam bisa tumbuh dengan cepat sehingga
mendapatkan pasokan makanan yang banyak.
Ikan mujair jantan
memiliki laju pertumbuhan lebih cepat hingga 40% dibandingkan dengan betina.
Apalagi bila pemeliharaannya dibuat secara monosek (betina dan jantan
dipisahkan). Setelah mencapai berat 200 gram, laju pertumbuhan ikan mujair akan
menurun.
·
Makanan
Mujair adalah ikan
bertipe omnivora (pemakan segala) yang aktif mencari mangsa pada saat hari tiba
(diurnal). Saat malam, ikan mujair akan berdiam diri pada dasar perairan untuk beristirahat.
Makanan kesukaan ikan
mujair adalah alga dan plankton. Mulutnya yang berukuran besar sangat membantu
menghirup dan menyaring banyak plankton.
Plankton-plankton
tersebut kemudian akan terperangkap oleh lendir yang dihasilkan oleh insang ikan.
Lendir tersebut akan ditelan sekalian dengan plankton.
Namun, jika
seandainya tidak ada planton dalam air, maka ikan mujair akan memilih makanan
yang lain, seperti udang kecil/crustacea, tumbuhan air (duckweed), cacing
tanah, jentik nyamuk, atau serangga air lainnya.
B. Pembenihan dan Pembesaran ikan mujair
Ø Pembenihan
Ikan Mujair
Pembenihan ini
sebaiknya tidak di lakukan, di karena sangat memakan waktu yang panjang.
Sebaiknya pembenihan ikan mujair di beli di tempat pembenihan ikan terkait. Pemilihan
benih harus sesuai dengan persyaratan antara lain :
·
Berasal dari indukan berkualitas.
·
Pertumbuhan cepat.
·
Tidak terserang hama dan penyakit.
·
Tidak abnormal ( cacat )
·
Memiliki gerakan yang lincah.
·
Dan warna yang sangat cerah.
Ø Hal
yang diperhatikan dalam pembesaran ikan mujair
1. Penebaran
benih ; Ikan mujair sangat mudah dalam pemyediaan
benih karena sifatnya yang suka kawin sehingga untuk mendapat bibit tidak perlu
perlakukan khusus. Kepadatan mujair yang akan ditebar hampir sama dengan jumlah
kepadatan nila atau lebih padat lagi. Waktu penebaran benih ikan mujair juga
sama dengan ikan lain yaitu dipagi hari atau sore hari. Untuk mendapatkan benih
selanjutnya, setelah 3 bulan panen menyisakan beberapa jantan dan betina untuk
memproduksi benih secara alami sendiri.
2. Pemberian
pakan ; ikan mujair
termasuk ikan pemakan segalanya, sehingga tidak perlu perlakukan khusus dalam
pemberian pakan dan mudah dalam memberi pakannya. Pada saat mujair masih
anakan/ bibit biasanya diberi makanan berupa plankton atau hewan renik
sedangkan dewasa makanannya berupa lumut-lumutan, daun-daunan ( kangkung, kubis
atau wortel ), serangga kecil, cacing dan ikan kecil serta pelet. Pelet pabrik
diberikan sebagai makan tambahan saja karena sisfat ikannya yang rakus. Bila
menggunakan pakan pelet akan menghabiskan jumlah pakan yang banyak dan
keuntungan yang diperoleh dalam pembesaran mujair diterpal sedikit. Pelet bisa
diberikan sebagai pakan utama bila pakan dibuat sendiri dengan komposisi
seimbang antara bahan baku nabati/tumbuhan dan bahan baku hewani/hewan
ditambah bahan bahu tambahan dan vitamin/ mineral. Dengan pakan buatan sendiri
akan mendapakan keuntungan yang lebih besar. Pemberian pakan saat masih benih
sebanyak 10-20% dari berat keseluruhan ikan yang ditebar dan setelah dewasa 5%
dari berat keseluruhan ikan yang dibudidayakan. Kapan saat pemberian pakan
berpindah dari 10% ke 5% dari berat biomassa? Oleh sebab itu setiap 2 minggu
sekali bisa dilakukan sempling secara acak untuk menentukan jumlah dan berat
ikan sebagai patokan untuk menentukan berapa jumlah pakan yang diberikan setiap
harinya.
3.
Perawatan ; Mujair mampu
hidup pada kondisi perairan yang kurang bagus sehingga pengontrolan air media
budidaya lebih penting untuk menjaga kualitas air tetap bagus. Untuk
pemeliharaan ikan mujair pada kolam terpal yakni sering terjadi yakni berkurang
volume airnya sehingga hanya perlu ditambah sesuai dengan ketinggian air yang
semula pada pembesaran tersebut. Hal yang perlu dilakukan, untuk mempercepat
pertumbuhan ikan mujair dikolam terpal dilakukan perlakuan sebagai berikut
yakni air media budidaya kolam terpal bisa diganti dua atau tiga hari sekali
dengan membuang 20-30% selanjutnya diganti air yang baru yang baik. Kemudian
dilakukan penyiponan untuk membersihkan.
C. Pemeliharaan
ikan mujair
Ø Pemeliharaan
Ikan Mujair
Pemeliharan
ikan mujair ini di lakukan dengan mudah berupa pemberian pakan, pergantian air,
hama dan penyakit dan juga penyiangan kolam (pembersihan kolam).
a. Pemberian Pakan
Pemberian pakan
ikan mujair ini di lakukan 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
Pakan yang di gunakan pelet, bekatul dan juga pakan alami lainnya.
b. Pergantian Air
Pergantian
air sangat penting di lakukan dengan teratur sekitar 2-3 minggu sekali. Hal ini
di lakukan agar tidak terjadi penumpukan sisa makanan, yang menyebabkan
berbagai penyakit yang datang di dalam kolam.
1.
Hama
1. Bebeasan
(Notonecta)
Berbahaya bagi benih
karena sengatannya.
Pengendalian:
menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
2. Ucrit
(Larva cybister)
Menjepit badan ikan
dengan taringnya hingga robek.
Pengendalian: sulit
diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3. Kodok
Makan telur telur
ikan.
Pengendalian: sering
membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.
4. Ular
Menyerang benih dan
ikan kecil.
Pengendalian: lakukan
penangkapan; pemagaran kolam.
5. Lingsang
Memakan ikan pada malam hari.
Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6. Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah,
kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya
sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
2. Penyakit
Secara umum hal-hal yang
dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan
mujair:
1. Pengeringan
dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2. Pemeliharaan
ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3. Hindari
penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4. Sistem
pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan
air.
5. Pemberian
pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6. Penanganan
saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan
benar.
7. Binatang
seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai
pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
c.
hama
dan penyakit
hama dan
penyakit ikan mujair sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan.
Oleh karena itu, harus melakukan pengendalian hama dan penyakit ini dengan cara
melakukan penyuntikan, pemberian nutrisi dan merendam ikan dalam larutan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ikan mujair adalah salah satu ikan konsumsi yang dapat
hidup mudah ditempattertentu. Sarana dan prasarana yang digunakan juga cukup
mudah untuk didapati atau dibuat.Proses pembibitan, panen, dan lain sebagaimana
juga mudah dilakukan asalkan memenuhisegal persyaratannya. Namun tidak berarti
dalam pembudidayaan ikan mujair ini tidakmemerlukan koordinasi yang tepat dan
pas. Karena itulah, dibutuhkan seorang manajer yangmampu memahami berbagai
macam syarat dalam pembudidayaan ikan mujair ini. cara dan proses dalam
pembudidayaan ikan mujair yang simple namun banyakpersyaratannya ini lah yang
harus bisa dikondisikan oleh seorang manajer. Lalai sedikit sajadapat
mengakibatkan penurunan kualitas ikan yang akan dihasilkan.
B. SARAN
Walaupun proses pembudidayaan ikan mujair ini
terbilang simple, namun pekerjaan initidaklah mudah. Jika bisnis ini terbilang
sukses, maka para pekerja harus lebih siap untukbekerja lebih giat dan tidak
melalaikan sedikitpun pekerjaan mereka. Manajer harus mampumemilih pekerja yang
paham dan berkompeten di bidangnya. Manajer juga harus ahli dalammengambil
keputusan secara cepat. Karena dunia bisnis adalah dunia yang penuh
kejutan.Kadang hasilnya bisa diatas rata-rata, namun bisa juga turun dibawah
garis modal. Manajerharus mengkondisikan segala kemungkinan. Dan harus mampu
menyusun berbagai rencanacadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan
Daftar Pustaka
·
Kottelat, M.; A.J. Whitten; S.N. Kartikasari & S.
Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition (HK).
·
Nagl, S.; H. Tichy; W.E. Mayer; I.E. Samonte; B.J. McAndrew
& J. Klein. 2001. Classification and Phylogenetic Relationships of African
Tilapiine Fishes Inferred from Mitochondrial DNA Sequences. Molecular Phylogenetics and Evolution 20(3): 361–374.
·
Soeseno, S. 1984. Perkenalkan: Ikan (Pak) Mujair. dalam Dari Kutu sampai ke Gajah. PT Gramedia, Jakarta.
·
Whitten, A.J; M. Mustafa. 1984. Ekologi Sulawesi. Gadjah Mada Univ. Press, Yogyakarta.
Thanks infonya, jangan lupa kunjungi website resmi kami http://bit.ly/2ATcxRG
ReplyDelete